
Lebak, (28 Agustus 2024) – Kegiatan sosialisasi alat pembakaran sampah telah sukses dilaksanakan di Desa Kadungagung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Acara yang diprakarsai oleh KKM Kelompok 66 dari Universitas Bina Bangsa ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi tepat guna (TTG) dalam mengatasi permasalahan sampah yang selama ini menjadi tantangan utama bagi masyarakat setempat.
Dipimpin oleh Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG), kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber ahli yang membahas pentingnya pengelolaan sampah dan cara kerja alat pembakaran sampah secara aman dan efisien. Salah satu anggota Bidang TTG, Muhammad Rizky Zain, menyampaikan pentingnya sosialisasi ini sebagai bagian dari edukasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Kami ingin membantu masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan bagaimana alat pembakaran sampah ini dapat menjadi solusi yang efektif dan ramah lingkungan,” ungkap Rizky.
Selain itu, anggota tim lainnya, seperti Bima Prasetya, Oky Chandra, Malik Farid Hanafi, dan Muchamad Reihan, juga turut andil dalam memberikan penjelasan teknis mengenai cara pengoperasian alat tersebut. Mereka menekankan bahwa alat pembakaran sampah ini dirancang dengan mempertimbangkan aspek keamanan serta ramah lingkungan. “Alat ini menggunakan sistem pembakaran tertutup yang mampu meminimalisir polusi udara. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan dampak buruk dari penggunaannya,” jelas Oky Chandra.
Sosialisasi ini juga dihadiri oleh perangkat desa dan warga setempat yang antusias mengikuti setiap penjelasan. Mereka diberikan kesempatan untuk mencoba langsung alat pembakaran sampah yang diperkenalkan. Banyak warga yang merasa terbantu dengan adanya inovasi ini, mengingat masalah sampah sering kali menjadi isu utama di Desa Kadungagung Timur. Salah satu warga, Pak Ahmad, menyampaikan rasa syukur atas kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKM Universitas Bina Bangsa yang telah datang dan memberikan solusi atas masalah sampah yang selama ini kami hadapi,” ujarnya.
Selain sosialisasi, kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab. Masyarakat diberi kesempatan untuk bertanya seputar penggunaan alat, perawatan, hingga efek jangka panjangnya bagi lingkungan. Para mahasiswa dengan sabar menjawab pertanyaan dan memberikan panduan penggunaan alat tersebut.
Melalui kegiatan ini, KKM Kelompok 66 Uniba berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah dengan cara yang lebih modern dan bertanggung jawab. “Kami ingin masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengelolaan sampah, serta mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk mendukung keberlangsungan hidup yang lebih bersih dan sehat,” tutur Malik Farid Hanafi.
Sebagai penutup, Muchamad Reihan menegaskan pentingnya kerjasama antara masyarakat, pemerintah desa, dan pihak universitas dalam mengatasi masalah lingkungan. “Sosialisasi ini merupakan langkah awal, dan kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan dengan dukungan penuh dari semua pihak,” katanya.
Setelah sosialisasi selesai, para mahasiswa juga membagikan leaflet yang berisi panduan tertulis tentang penggunaan dan perawatan alat pembakaran sampah. Leaflet ini disusun secara sederhana agar mudah dipahami oleh seluruh kalangan masyarakat, baik dari kalangan muda maupun lanjut usia. Dengan adanya panduan ini, diharapkan warga dapat menggunakan alat tersebut secara mandiri dan maksimal. Tim KKM juga berjanji untuk terus memantau perkembangan dan memberikan pendampingan jika diperlukan.
Tak hanya itu, dalam acara tersebut, Bagian TTG juga melakukan demonstrasi langsung di lapangan terkait cara membakar sampah yang benar dan aman. Masyarakat sangat antusias saat melihat bagaimana sampah dapat diolah tanpa meninggalkan residu berbahaya. Demonstrasi ini menunjukkan bahwa selain berfungsi untuk mengurangi tumpukan sampah, alat ini juga mampu mengurangi risiko pencemaran lingkungan yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat sekitar. Kegiatan ini juga menjadi ajang interaktif antara warga dan mahasiswa, memperkuat hubungan keduanya dalam upaya bersama menjaga lingkungan desa. Sebagai rencana jangka panjang, KKM Kelompok 66 juga sedang menjajaki kerjasama dengan pemerintah desa setempat untuk mengimplementasikan program daur ulang sampah organik. Program ini bertujuan untuk mengedukasi warga tentang pemilahan sampah organik dan anorganik, sehingga alat pembakaran sampah hanya digunakan untuk jenis sampah yang tidak dapat diolah kembali. “Kami berharap alat ini tidak hanya menyelesaikan masalah jangka pendek, tetapi juga mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah secara berkelanjutan,” ujar Bima Prasetya mengakhiri kegiatan dengan penuh harapan.
Kegiatan sosialisasi alat pembakaran sampah ini merupakan salah satu program unggulan KKM Kelompok 66 Universitas Bina Bangsa dalam rangka memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di Desa Kadungagung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. #Red_ESC.News