Kelompok 66 KKM Uniba Galakkan Semangat Belajar di Kp Rancasema Pasir, Cibadak Lebak

Lebak,  (17/07/2024) – sebuah kegiatan inspiratif bertajuk “Mengajar di Rumah Belajar” berlangsung di Kp Rancasema Pasir, Desa Kaduagung Timur. Kegiatan ini digagas oleh Kelompok 66 dari Desa Kaduagung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, yang merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (Uniba).

Inisiatif ini dipimpin oleh Bu Neneng, seorang pengajar yang berdedikasi tinggi. Rumah Belajar yang didirikan oleh Bu Neneng ini memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan lembaga pendidikan formal yang terikat oleh pemerintah, Rumah Belajar ini berdiri secara mandiri dengan tujuan memberikan akses pendidikan kepada anak-anak sekitar yang terdampak pandemi. Bu Neneng menyadari bahwa banyak anak-anak yang hanya berdiam diri di rumah selama masa pandemi, sehingga ia berinisiatif untuk membangun Rumah Belajar sebagai wadah pembelajaran yang nyaman dan inspiratif.

Kelompok 66 KKM Uniba yang terdiri dari Novalia, Muhammad Rizky Zain, Jihan Luthfiah, Novianti, Malik Farid Hanafi, dan seluruh anggota kelompok lainnya, berperan aktif dalam kegiatan ini. Mereka secara rutin memberikan pelajaran dan bimbingan kepada anak-anak di Rumah Belajar ini. Dengan semangat dan dedikasi, mereka berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif.

Rumah Belajar ini tidak hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga menjadi ruang untuk mengembangkan berbagai keterampilan anak-anak. Selain memberikan pelajaran akademis, Kelompok 66 juga mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti seni, kerajinan tangan, dan olahraga. Tujuannya adalah untuk membantu anak-anak mengembangkan potensi mereka secara holistik, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Menurut Bu Neneng, keberadaan Rumah Belajar ini sangat membantu anak-anak dalam menjaga semangat belajar mereka di tengah keterbatasan akibat pandemi. “Kami ingin anak-anak tetap semangat belajar meskipun dalam situasi yang sulit. Di sini, mereka tidak hanya belajar pelajaran sekolah, tetapi juga belajar bekerja sama, berkreasi, dan berinovasi,” ujarnya.

Novalia, salah satu anggota Kelompok 66, menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi mereka sebagai mahasiswa. “Kami belajar banyak hal dari anak-anak di sini. Kegiatan ini juga mengajarkan kami tentang pentingnya berbagi dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat,” katanya.

Rumah Belajar di Kp Rancasema Pasir ini menjadi contoh nyata bagaimana inisiatif lokal dan semangat gotong-royong dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, semakin banyak anak-anak yang mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas, meskipun di tengah keterbatasan.

Keberhasilan Rumah Belajar ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Masyarakat setempat turut berperan aktif dalam mendukung kegiatan ini, baik melalui bantuan materiil maupun non-materiil. Orang tua dari anak-anak yang belajar di Rumah Belajar ini juga menunjukkan antusiasme tinggi dengan selalu mendampingi dan memotivasi anak-anak mereka.

Malik Farid Hanafi, salah satu anggota Kelompok 66, menyampaikan harapannya bahwa inisiatif seperti ini dapat diteruskan dan bahkan diperluas ke wilayah lain. “Kami berharap Rumah Belajar ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk melakukan hal serupa. Pendidikan adalah hak setiap anak, dan kita semua memiliki peran untuk memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang layak,” ungkapnya.

Selain kegiatan mengajar, Kelompok 66 juga mengadakan sesi motivasi dan pengembangan diri untuk anak-anak. Mereka mendatangkan beberapa narasumber yang berpengalaman untuk memberikan semangat dan wawasan baru kepada anak-anak. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Jihan Luthfiah, anggota Kelompok 66 lainnya, menekankan pentingnya pendekatan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. “Anak-anak perlu merasa nyaman dan senang saat belajar. Oleh karena itu, kami selalu berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan dengan metode pembelajaran yang kreatif dan interaktif,” jelasnya.

Inisiatif Rumah Belajar ini juga mendapat perhatian dari Universitas Bina Bangsa. Pihak universitas memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan KKM yang dilakukan oleh mahasiswanya. Mereka melihat kegiatan ini sebagai bentuk nyata dari penerapan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah ke dalam masyarakat.

Novianti, salah satu mahasiswi dari Kelompok 66, merasa bangga dapat menjadi bagian dari kegiatan ini. “Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi kami. Melalui kegiatan ini, kami belajar banyak tentang bagaimana mengajar dengan hati dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Melalui Rumah Belajar di Kp Rancasema Pasir ini, terlihat jelas bahwa pendidikan tidak selalu harus bergantung pada fasilitas formal yang ada. Dengan inisiatif, kreativitas, dan semangat kebersamaan, pendidikan yang bermakna dan berkualitas tetap dapat tercapai. Semoga semakin banyak inisiatif serupa yang tumbuh dan berkembang, membawa harapan dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan dan berkembang, memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi anak-anak dan masyarakat setempat. Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, Kelompok 66 KKM Uniba bersama Bu Neneng dan masyarakat Kp Rancasema Pasir telah menunjukkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang dapat diwujudkan melalui kerja keras dan kebersamaan. #Red. ESC.News_2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *