PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE

Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, disamping dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian.  Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dimaksudkan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut berusaha memberikan solusi terhadap permasalahan nyata yang terjadi pada masyarakat.  Atas dasar itulah maka dosen Universitas Bina Bangsa melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan bulan April 2022 tersebut mengambil tema strategi pengembangan dalam pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove sebagai daerah ekowisata berbasis masyarakat di desa lontar kabupaten serang.  Kegiatan yang kali ini menyasar nelayan di wilayah Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.

Ini bukan kegiatan politik tapi kegiatan pengabdian masyarakat, jadi kita mengelola dan memanfaatkan ekosistem mangrove di Desa Lontar. Jadi, kita mengelola pohon tersebut supaya tidak terjadi abrasi. Khaeruman menuturkan, “sebanyak 7 Dosen Universitas Bina Bangsa dan di bantu dari masyarakat setempat yang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut yaitu: Ade Fauji, Syamsul Hidayat, Ombi Romli, Mochamad Fahru Komarudin, Yuliah, dan Suflani dan masyarakat pun memberikan respon yang baik kepada kegiatan yang dilaksanakan”. Ungkap salah satu tim pengabdian kegiatan tersebut.

Menurut Ade Fauji mengatakan bahwa “sosialisasi untuk pengelolaan ini telah dikonseptualisasikan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang potensi tanaman mangrove sebagai sumber bahan baku untuk pewarna alami untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan hutan mangrove tetap tahan lama, serta untuk meningkatkan kesadaran meningkatkan lokal ekonomi melalui pengembangan UMKM pada skala mikro di bidang pewarna alami mangrove”. Sementara Syamsul Hidayat sebagai narasumber dalam acara pengenalan dalam strategi pengelolaan mangrove yang merasa prihatin dengan dampak negatif dari kegiatan industri dengan masalah keberlanjutan yang timbul secara global. Beliau mengatakan bahwa “sudah saatnya kita peduli terhadap kerusakan alam dengan mengurangi hal-hal yang menyebabkan kerusakan alam, seperti kerusakan ekosistem mangrove”.  “Mangrove merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam mengelola kualitas lingkungan muara sebagai habitat berbagai jenis biota laut. Tambahnya.*** (red.ECS.News)