
Pandeglang, (8/08/2024) – Hari Kamis, 8 Agustus 2024, menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Desa Cilentung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pada hari itu, seluruh warga desa dan sekitarnya berkumpul dengan penuh semangat kebangsaan untuk menyaksikan Kirab 1000 Bendera. Acara ini bukan hanya sekadar pawai, tetapi simbol persatuan dan cinta tanah air yang mendalam. Ribuan bendera Merah Putih berkibar sebagai wujud nyata kecintaan bangsa Indonesia terhadap kedaulatan dan persatuan.
Kirab 1000 Bendera ini diadakan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk Densus 88, Kapolsek Pulosari, Perangkat Kecamatan, Perangkat Desa, dan masyarakat umum. Acara ini juga diikuti oleh para mahasiswa Kelompok KKM 55 dari Universitas Bina Bangsa yang sedang melaksanakan program pengabdian masyarakat. Kehadiran mahasiswa dalam acara ini menambah semangat dan antusiasme, mengingat peran mereka sebagai generasi penerus bangsa.
Simbol Persatuan dan Kebanggaan
Seribu bendera Merah Putih yang berkibar di tangan-tangan peserta kirab menjadi simbol kuat persatuan bangsa. Bendera tersebut tidak hanya mencerminkan kekuatan Indonesia sebagai negara yang besar, tetapi juga menggambarkan semangat gotong royong dan kebersamaan yang mengakar dalam kehidupan masyarakat. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, kibaran bendera ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga keutuhan dan martabat bangsa.
Di sepanjang jalan utama Desa Cilentung, barisan kirab yang dipimpin oleh Densus 88 bergerak penuh semangat, melewati berbagai titik strategis desa. Setiap langkah para peserta kirab mengingatkan akan perjuangan para pahlawan yang telah mempertaruhkan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia. Kibaran bendera ini seolah menjadi penghormatan bagi para pahlawan yang telah berjasa dalam mempertahankan tanah air.

Peran Aktif Mahasiswa KKM 55 Universitas Bina Bangsa
Para mahasiswa dari Kelompok KKM 55 Universitas Bina Bangsa juga turut serta dalam kirab ini, memberikan kontribusi yang berarti dalam pelaksanaan acara. Mereka, bersama masyarakat dan perangkat desa, berperan aktif dalam mempersiapkan serta mengatur jalannya kirab. Kehadiran mahasiswa ini menjadi simbol bahwa generasi muda tidak hanya memiliki tanggung jawab akademis, tetapi juga memiliki kewajiban moral untuk memajukan bangsa melalui pengabdian kepada masyarakat.
Rama, salah satu mahasiswa KKM yang ikut berpartisipasi, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga tentang pentingnya persatuan dan semangat kebangsaan. “Kami bangga bisa berpartisipasi dalam Kirab 1000 Bendera ini. Melalui acara ini, kami merasakan langsung betapa pentingnya persatuan di tengah keberagaman. Kirab ini mengingatkan kami akan tanggung jawab besar sebagai generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Persatuan di Tengah Tantangan
Kirab 1000 Bendera ini juga menjadi pengingat bagi semua peserta bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa. Bendera-bendera yang berkibar di sepanjang jalan Desa Cilentung mengajarkan kita bahwa meskipun terdapat perbedaan, kita tetap satu dalam tujuan yang sama: memajukan Indonesia.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama dan lagu-lagu kebangsaan yang dinyanyikan oleh seluruh peserta. Momen tersebut semakin mengukuhkan semangat kebangsaan yang mengalir di hati setiap peserta. Kirab 1000 Bendera ini diharapkan menjadi tradisi tahunan yang terus dilaksanakan untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.
Kirab ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga bentuk nyata kecintaan masyarakat terhadap Indonesia. Dengan semangat gotong royong, kebanggaan nasional, dan kecintaan terhadap tanah air, Kirab 1000 Bendera menjadi simbol kuat harapan dan kebanggaan bersama. #Red.ESC.News